Sejumlah saksi mata mengatakan, serangan Al-Shabab di kota pesisir Kenya beberapa hari lalu dipimpin oleh seorang pria kulit putih yang lancar berbahasa Inggris. Harian The Telegraph, Kamis (19/6/2014), mengabarkan, seorang saksi mata yang adalah seorang guru, mengatakan, serangan yang menewaskan sekitar 60 orang itu dipimpin oleh seseorang "berkulit pucat".

"Saya melihat seorang pria kulit putih menggunakan bahasa Inggris yang lancar memberikan perintah untuk menyerang," kata Mary Machoki, yang tinggal di kota Mpeketoni. Saksi lain, seorang perempuan yang tak mau disebutkan namanya karena takut pembalasan Al-Shabab, membenarkan kesaksian Mary Machoki.

"Ada seorang pria kulit putih di antara mereka. Dia memerintah kawan-kawannya dan berteriak-teriak," kata perempuan itu. "Saya melihat dia memberi perintah untuk menyerang. Suaranya terdengar jelas, satu saat dia menggunakan bahasa Inggris lalu dia berbicara bahasa Arab," tambah dia.

James Mwangi, seorang saksi lainnya, mengatakan, dia sedang mengobrol dengan seorang kawannya saat dia mendengar suara tembakan. "Serangan itu dipimpin seorang pria kulit putih atau Arab," kata James. Kesaksian ini seketika mengingatkan insiden Westgate Mall, Nairobi, tahun lalu, saat sejumlah saksi mengatakan melihat seorang perempuan kulit putih di antara para penyerang.

Saat itu, diduga perempuan kulit putih itu adalah Samantha Lewtwaite, perempuan paling dicari yang konon kabarnya tinggal di wilayah kekuasaan Al-Shabab di Somalia. Namun, rekaman CCTV di Westgate yang diperiksa membuktikan kesaksian sejumlah orang terkait keterlibatan seorang perempuan kulit putih adalah salah.